MUARA TEWEH – Dua persoalan klasik, yakni pengelolaan RSUD dan ketidakstabilan harga LPG 3 kg, kembali mencuat ke permukaan dan menjadi ujian pertama bagi kepemimpinan Bupati Barito Utara yang baru dilantik. Anggota DPRD Haji Tajeri secara khusus mendesak tindakan konkret untuk menyelesaikan kedua masalah ini.
Tajeri menyampaikan dukungannya, namun sekaligus memberikan tekanan politik dengan mempertanyakan efektivitas pengadaan alat kesehatan di RSUD. “Ini masalah lama, untuk apa membeli, proyek tentunya, ada apa?” tanyanya retoris, mengisyaratkan perlunya audit atau investigasi lebih lanjut oleh pemerintah baru.
Di sisi lain, isu LPG 3 kg dinilainya sebagai “lagu lama” yang tak kunjung tuntas. Ia mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa berdasarkan informasi resmi PT. Pertamina Kalteng, stok LPG sebenarnya tidak pernah langka. Namun, praktik di lapangan menyebabkan harga melambung tinggi, sebuah indikasi kuat adanya distribusi dan penimbunan yang tidak terkontrol.
“Masyarakat sangat mengharapkan respon cepat dari pemerintah daerah,” tutur Tajeri. Pernyataannya ini sekaligus menjadi representasi dari harapan masyarakat yang menaruh kepercayaan besar pada kepemimpinan baru untuk mampu memutus mata rantai masalah yang telah berlangsung lama ini. Desakan ini menjadi agenda prioritas yang ditunggu realisasinya oleh warga Barito Utara. (Arnold/red)
Tidak ada komentar