MUARA TEWEH- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Tengah Sastriadi menekankan pentingnya kesiapan logistik dan pertanggungjawaban keuangan (SPJ) dalam penyelenggaraan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Barito Utara.
Meskipun tidak hadir secara fisik di Barito Utara setiap saat, tetapi Sastriadi berharap peran Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) harus maksimal dalam menyukseskan PSU.
“Ini menjadi perhatian nasional, bukan hanya Kalimantan Tengah. Kami mengandalkan PPK untuk memastikan PSU berjalan lancar,” ujarnya saat hadir rapat koordinasi terkait logistik dan SPJ di Barito Utara, Selasa (29/7).
Selanjutnya, Sastriadi mengapresiasi pelaksanaan bimbingan teknis (Bimtek) dan pelatihan yang telah dilakukan berkali-kali untuk memastikan pemahaman menyeluruh tentang tahapan pemungutan suara. Namun, dia mengingatkan bahwa pemahaman logistik sama krusialnya dengan teknis pemilihan.
“Memahami logistik itu seperti persiapan pernikahan. Jika ada yang kurang, tidak ada yang protes tetapi di Pilkada jika logistik kurang, kita bisa dilaporkan,” ucapnya dengan analogi yang gamblang.
Dia menegaskan bahwa setiap barang logistik, mulai dari plastik, karet gelang, hingga amplop suara, harus dipastikan kehadirannya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena semuanya memiliki fungsi vital.
“Tidak boleh ada yang kurang atau berlebihan, termasuk karet gelang pengikat surat suara,” tegasnya.
Selain itu, Ketua KPU Kalteng juga mengingatkan pentingnya penyelesaian SPJ dengan tepat waktu dan akurat.
“Menerima anggaran itu menyenangkan, tetapi pertanggungjawabannya harus jelas. BPK akan memeriksa secara detail, bahkan sampai hal terkecil,” jelasnya.
Dia berharap seluruh jajaran KPU, PPS, dan PPK dapat bersinergi memastikan PSU Barito Utara berjalan sukses, aman, dan sesuai prosedur.
“Kita sudah berpengalaman, tinggal merefresh ingatan dan bekerja dengan penuh tanggung jawab,” tutupnya.
Pada tempat yang sama, Ketua KPU Barut Siska Dewi Lestari menekankan pentingnya perencanaan matang dan kesamaan persepsi guna memastikan kelancaran distribusi logistik.
“Kita harus bergerak cepat, tetapi tidak boleh tanpa perencanaan. Semua harus disiapkan dengan matang, termasuk sinkronisasi pemahaman antar-pihak,” tegas Siska dalam pembukaan rakor.
Siska menjelaskan bahwa peserta rakor terdiri dari Ketua, Anggota, dan Sekretaris PPK dari 9 kecamatan, dengan total 72 orang. Materi rakor hari ini mencakup:
1. Arahan Ketua KPU Provinsi Kalimantan Tengah terkait strategi pelaksanaan PSU.
2. Pelatihan penggunaan aplikasi SILOG dan SITUP untuk manajemen logistik dan pelaporan.
3. Pemaparan Sekretaris KPU Provinsi tentang tata kelola keuangan dan SPJ.
4. Kunjungan Ketua KPU RI yang dijadwalkan memberikan pengarahan langsung.
“Kita tidak boleh abai terhadap logistik dan SPJ. Keduanya menjadi kunci sukses PSU,” ujar Siska.
Lebih lanjut, Siska menginstruksikan seluruh PPK untuk melakukan pengecekan akhir logistik pada 30 Juli 2025 di gudang KPU Barito Utara. Langkah ini bertujuan memastikan tidak ada kekurangan atau kesalahan distribusi.
“Besok kita verifikasi surat suara dan logistik lainnya. Jika ada kendala, harus segera diantisipasi,” pesannya.
KPU Barito Utara menargetkan proses penghitungan logistik dan persiapan administrasi selesai dalam satu hari. Namun, Siska meminta kesiapan ekstra jika diperlukan waktu lebih lama.
“Kami berharap semua bisa selesai besok, tetapi kita harus fleksibel. Yang penting, tidak ada yang terlewat,” katanya.
Di akhir sambutan, Siska memohon maaf jika ada kekurangan dalam pelaksanaan rakor dan berharap kerja sama semua pihak untuk kesuksesan PSU.
“Mari kita sukseskan PSU Barito Utara dengan logistik tepat waktu dan laporan keuangan yang akurat,” tutupnya. (RH/Red)
Tidak ada komentar