2 Kader Terbaik Bertarung di Pilkada Batara, Sastra Jaya Bantah PDIP Main Dua Kaki

redaksi
30 Mei 2025 23:37
3 menit membaca

MUARA TEWEH-Dua kader PDI Perjuangan Barito Utara yakni Felix Sonadie Y Tingan dan Inri Karawaheni ikut bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Barito Utara dari dua kubu berbeda. Felix mendampingi Shalahudin sebagai pengganti Gogo Helo, sedangkan Inri mendampingi Jimmy Carter sebagai pengganti AGI SAJA.

Meskipun terdapat 2 kader yang maju dari kubu yang berbeda pada posisi cawabub, ketua DPC PDIP Barito Utara, Sastra Jaya membantah bahwa partai banteng moncong putih itu bermain dua kaki. Secara organisasi PDIP mendukung pasangan Jimmy-Inri dan harus dipatuhi oleh semua kader.

“Kita secara organisasi memberikan rekom dan mendukung pasangan calon Bupati dan wakil bupati 02 yakni Jimmy-Inri. Kami semua kader partai taat pada keputusan partai. Tidak ada yang main dua kaki,” ujar Sastra yang merupakan mantan anggota DPRD Barut pada momentum pendaftaran paslon Jimmy-Inri ke KPU, Jumat 30 Mei 2025.

Saat ditanya apakah terdapat sikap dari PDIP terkait langkah Felix yang berseberangan dengan perintah partai pada Pilkada Barut kali ini, Sastra mengatakan hal tersebut merupakan kewenangan DPP.

“Jadi begini di partai kami itu mekanisme dan anggaran dasar anggaran rumah tangganya jelas. Semua kader perlakuannya sama. Jadi kalau bapak tanya ke saya itu bukan kewenangan saya, karena dia setingkat dengan saya. Untuk kader yang berseberangan apa pun sikapnya, itu adalah kewenangan DPP,” terangnya.

“Kita tunggu saja apa yang menjadi keputusan DPP,” tambah Sastra.

Dalam memberikan keterangan pers dihadapan media, Sastra terlihat meyakinkan bahwa PDIP Barut tegak lurus pada perintah partai yakni mendukung pasangan Jimmy-Inri. Semua DPC, PAC atau semua kader PDIP Barut Solid mendukung Jimmy-Inri.

“Ini ada para pengurus DPC dan juga PAC, kami semua solid mendukung Jimmy-Inri,” tegasnya.

Meskipun demikian, menariknya ketika pendaftaran paslon 01 Shalahuddin-Felix sejumlah kader dan loyalis PDIP turut mengantar. Beberapa diantara mereka saat ditanya bahwa mereka bukan bagian dari pengurus, dan secara perorangan menjatuhkan pilihan pada Shalahuddin-Felix.

Sebelumnya kepada media ini, Sekretaris DPD PDIP Kalteng Sigit K Yunianto mengatakan bahwa pilihan Felix yang berseberangan dengan rekomendasi partai di Pilkada merupakan hak dari yang bersangkutan.

“Itu hak dia,” ujar Sigit saat dikonfirmasi via WhatsApp, Kamis (29/5).

Politisi dari partai besutan Megawati Soekarno Putri mengatakan sebagai kader kader langkah yang diambil Felix seharusnya tidak demikian.

“Sebagai kader PDIP seharusnya tidak demikian. Harus taat dan disiplin partai, baik mendapatkan penugasan atau tidak. Kalau tidak dapat penugasan ya tidak usah maju,” ujar mantan Ketua DPRD Kota Palangka Raya.

“Disinilah ujian sebagai kader PDIP,” tambahnya.

Saat ditanya, apakah nanti ada langkah pemberhentian Felix dari kader PDIP atau kah sudah ada surat pengunduran diri ke PDIP, Sigit mengatakan sebaiknya mengundurkan diri.

“Ya lebih bagus mengundurkan diri saja,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui bahwa pada Pilkada 2024 yang berlanjut hingga saat ini, PDIP Barut mendukung dan atau memberikan rekom kepada Akhmad Gunadi Nadalsyah-Sastra Jaya. Pasca keduanya didiskualifikasi karena politik uang, PDIP kembali memberikan rekom kepada Jimmy-Inri sebagai pengganti AGI SAJA. (Tim/red)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page