Gubernur Kalteng Beri 4 Mandat Strategis untuk Shalahuddin-Felix
PALANGKA RAYA – Malam pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Barito Utara periode 2025-2030, Jumat (10/10) tak hanya menjadi malam sukacita, tetapi juga menjadi ruang komando strategis.
Di hadapan para undangan, Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, tak hanya menyampaikan ucapan selamat, tetapi lebih jauh melepas “panah empat mata” arahan tegas kepada duet H. Shalahuddin dan Felix Sonadie Y. Tingan.
“Emban amanah mulia ini dengan penuh tanggung jawab, kerja keras, dan ketulusan,” pesannya, mengingatkan bahwa kepemimpinan harus dimulai dari ketulusan mengabdi.
Namun, pesan inti Gubernur terangkum dalam empat pilar kebijakan yang menjadi peta jalan kepemimpinan lima tahun ke depan.
Pertama, Legitimitas Hukum. Gubernur menegaskan seluruh kewenangan harus dijalankan strikto menurut koridor perundang-undangan.
Kedua, Dampak Langsung. Fokus pembangunan dipatok pada sektor yang langsung menyentuh hidup warga: pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, lapangan kerja, infrastruktur, dan kesejahteraan sosial.
Ketiga, Sinkronisasi Nasional-Daerah. Gubernur memerintahkan percepatan pembangunan dengan menyelaraskan program daerah Huma Betang dengan agenda nasional Asta Cita Pusat, mencakup swasembada pangan, pencegahan stunting, dan penguatan koperasi.
Keempat, Kemandirian Fiskal. Pilar terakhir adalah langkah strategis memperkuat ekonomi lokal melalui optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menciptakan iklim investasi yang sehat.
Yang mengejutkan, dalam sambutannya Gubernur membuka ruang partisipasi publik secara luas.
“Bukan hanya mengawasi Bupati dan Wakil Bupati Barito Utara, tapi mengawasi saya juga selaku Gubernur. Karena kami adalah pelayan rakyat, rakyat adalah yang utama,” tegas Sabran, sebuah pernyataan yang menegaskan prinsip akuntabilitas tanpa tedeng aling-aling.
Sebelum menutup sambutan, apresiasi tinggi disampaikan kepada Indra Gunawan, mantan Pj. Bupati, serta seluruh pihak yang terlibat dalam kesuksesan Pilkada Ulang.
Dengan empat pilar strategis dan pengawasan masyarakat ini, perjalanan kepemimpinan Shalahuddin-Felix di Barito Utara tidak lagi sekadar janji politik, melainkan sebuah tugas terukur yang menuntut aksi nyata dan akuntabilitas tanpa batas. (Arnold/red)
Tidak ada komentar