
MUARA TEWEH– Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Dewan Pengurus Cabang (DPC) Santa Maria De La Sallete Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, telah menyelesaikan Konferensi Cabang (Konfercab) IX tahun 2025 dengan sukses. Salah satu agenda utama konferensi adalah pemilihan pengurus baru untuk masa bakti 2025-2028.
Setelah melalui proses pemilihan yang demokratis pada Sabtu, 18 Oktober 2025, terpilih dua pimpinan utama yakni ibu Anggraini sebagai ketua dan ibu Sufya Minari sebagai wakil ketua. Pemilihan ini diikuti oleh 37 orang dari 40 anggota yang memiliki hak suara, dengan hasil akhir Anggraini meraih 15 suara, disusul Sufya Minari dengan 9 suara.
Pengurus baru tersebut resmi dilantik pada Minggu, 19 Oktober 2025, di Paroki Santa Maria De La Sallete Muara Teweh. Pelantikan dipimpin langsung oleh Ketua Presidium DPD WKRI Kalimantan Tengah, Ibu Yanie Gandhi, dan disaksikan oleh umat setempat pada momentum perayaan ekaristi kudus.
Dalam sambutannya, ketua terpilih, Anggraini, mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak dan memohon bimbingan serta kerja sama ke depannya.
“Sebagai pengurus baru, kami memohon doa dan kerja sama dari semua pihak, khususnya komponen WKRI di Muara Teweh, agar organisasi ini terus tumbuh dan berkembang tanpa sekat, demi terwujudnya misi dan pelayanan Gereja di tengah umat dan masyarakat,” ujar Anggraini, yang juga berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sementara itu, Ibu Yanie Gandhi menyampaikan selamat dan harapannya agar WKRI di Barito Utara dapat semakin berkembang dalam iman dan memiliki keberpihakan kepada umat, khususnya kaum wanita Katolik.
“Harapannya, dengan kepercayaan yang diberikan, WKRI di Barito Utara tumbuh dalam iman dan memiliki keberpihakan kepada umat, khususnya kaum wanita Katolik,” ujarnya.
Yanie juga berpesan agar pengurus dan anggota aktif mendalami AD/RT organisasi serta mengimplementasikannya dalam setiap gerakan WKRI kedepan.
Konfercab IX juga menghasilkan sejumlah program kerja prioritas, antara lain pelatihan arsip, pendataan anggota, pembuatan kartu anggota, koordinasi lintas agama, pelatihan public speaking dan jurnalistik, serta berbagai kegiatan rohani dan sosial.
Dengan terpilihnya pengurus baru ini, WKRI DPC Santa Maria De La Sallete Muara Teweh siap memimpin organisasi dengan semangat pelayanan dan kebersamaan, mengemban amanah untuk periode 2025-2028.
Sebagaimana diketahui bahwa Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) berdiri dengan kokoh bukan hanya sebagai organisasi kemasyarakatan, tetapi sebagai bagian tak terpisahkan dari sejarah panjang Gereja Katolik dan bangsa Indonesia. Organisasi yang telah berusia satu abad lebih ini lahir dari semangat mempersatukan perempuan Katolik untuk berperan aktif dalam kehidupan gerejawi dan sosial.
WKRI secara resmi disahkan sebagai organisasi berbadan hukum oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan nomor J.A.5/23/8 pada tanggal 5 Februari 1952. Namun, akar sejarahnya jauh sebelum itu. Organisasi ini telah berdiri teguh di Nusantara sejak kelahirannya pada 26 Juni 1924 di Yogyakarta, yang berarti pada tahun 2025 ini, WKRI genap berusia 101 tahun.
Organisasi ini diprakarsai oleh seorang perempuan visioner, Raden Ajeng Soelastri Soejadi Sasraningrat Darmaseputra. Sejak awal, WKRI menempatkan diri dibawah perlindungan Santa Anna, ibunda dari Bunda Maria, yang pesta namanya dirayakan setiap 26 Juli. Pemilihan santa pelindung ini mencerminkan penghormatan terhadap peran ibu dan perempuan dalam keluarga serta masyarakat.
Tidak hanya aktif di dalam negeri, WKRI juga merupakan bagian dari World Union of Catholic Women’s Organisations (WUCWO), sebuah uni organisasi perempuan katolik sedunia yang beranggotakan sekitar 100 negara. WKRI telah dikenal oleh WUCWO sejak 1937 dan resmi menjadi anggotanya pada 1957. Yang membanggakan, perwakilan WKRI bahkan pernah menduduki posisi strategis sebagai Board Member dan Vice President WUCWO untuk wilayah Asia Pasifik, menunjukkan kontribusi dan diplomasi Indonesia yang diakui dunia.
Dengan landasan sejarah yang kuat, struktur organisasi yang jelas, dan jaringan global yang luas, WKRI terus berkomitmen untuk membina iman anggotanya, memberdayakan perempuan Katolik, serta berkontribusi nyata bagi pembangunan gereja dan bangsa Indonesia.(Arnold/red)
Tidak ada komentar