DAD Barut Tidak Solid dan Tidak Ada Matahari Kembar

redaksi
25 Jun 2025 14:48
DAERAH 0 179
4 menit membaca

MUARA TEWEH-Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Barito Utara, H. Amir Mahmud, mengakui didalam tubuh DAD tidak solid. Hal ini disampaikannya saat pembukaan rapat kerja DAD di Gedung Balai Antang Muara Teweh, Selasa (24/06).

Tidak solid tersebut terjadi diantara para pengurus DAD dan disebabkan karena adanya kesibukan pribadi masing-masing pengurus itu sendiri serta ada yang tangkap jabatan di organisasi dayak lainnya. Hal ini membuat roda organisasi terhambat.

“Memang ada yang menilai DAD kurang solid. Saya akui ada benarnya. Salah satu sebabnya adalah rangkap jabatan sebagian pengurus di ormas lain,” ujar Amir dalam sambutannya.

Terhadap kondisi di tubuh DAD yang demikian, mantan anggota DPRD Barut itu meminta agar para pengurus yang tangkap jabatan di organisasi lain agar memilih salah satu.

“Saya minta pilih salah satu. Dan saya siap lakukan tambal sulam struktur kepengurusan jika perlu. Karena organisasi ini butuh tim yang solid, fokus dan berintegritas untuk menjaga nilai-nilai adat dayak yang kita hormati bersama,” ujarnya.

Tak hanya menyoroti tentang kesolidan pengurus, Mahmud juga menegaskan bahwa dalam tubuh DAD Barito Utara tidak ada matahari kembar.

“Tidak ada matahari kembar di DAD. Hanya ada satu kepemimpinan sah yang harus dipatuhi,” terangnya dengan menggarisbawahi pentingnya loyalitas terhadap struktur organisasi.

Lebih lanjut dijelaskannya bahwa raker DAD tahun ini untuk meningkatkan kapasitas pengurus dan para Damang, khususnya dalam menghadapi berbagai persoalan adat yang semakin kompleks. Salah satu isu krusial adalah maraknya pemortalan perusahaan dan pemasangan hinting pali yang kini sudah tidak berlaku.

Merujuk pada arahan Ketua Umum DAD Provinsi Kalimantan Tengah dalam acara Hasupa Hasundau di Istana Isen Mulang, Amir Mahmud menegaskan bahwa hinting pali telah ditiadakan, dan kini hanya berlaku hinting adat sesuai mekanisme hukum adat.

“Jika terjadi portal, harus diselesaikan lewat mediasi. Damang harus menjadi mediator yang adil dan tidak melanggar aturan adat,” jelasnya.

Menanggapi apa yang disampaikan oleh ketua DAD Barut, Wakil Ketua DAD Provinsi Kalteng, Yansen Binti yang mewakili Ketua DAD Kalteng Agustiar Sabran mengatakan tidak solidnya pengurus DAD Barut merupakan hal yang biasa dalam organisasi.

“Saya kira ini suatu dinamika dalam sebuah organisasi. Di Kalteng ini ada DAD Kabupaten/Kota, DAD Provinsi yang mana ada pengurus DAD-nya ada yang menjadi pengurus organisasi dayak yang lainnya. Ini tinggal mereka membagi waktu. Sebenarnya ini soal managemen waktu saja,” ujar Yansen saat dijumpai terpisah oleh media ini.

“Kita di Provinsi kan ada sebagian yang menjadi pengurus Gerdayak, jadi soal managemen waktu kita saja. Jika ada kegiatan DAD kita ikut, jika ada kegiatan Gerdayak juga kita hadir,” tambah Yansen yang juga merupakan Ketua Gerdayak Provinsi Kalteng.

Yansen juga meminta hal-hal seperti ini, pimpinan DAD Barut harus bisa membangun komunikasi dengan para pengurus untuk menyamakan persepsi agar kedepannya bisa semakin solid.

Sementara itu, saat ditanya terkait adanya isu yang berkembang bahwa raker yang dilakukan ada hubungannya dengan momentum Politik di Barut, Yansen dengan tegas membantah.

“Raker ini setiap tahun dilakukan, baik DAD Kabupayen/Kota maupun DAD Provinsi. Kebetulan untuk Barito Utara ini raker yang digelar bertepatan dengan PSU. Sebenarnya tidak kaitannya sama sekali. Karena DAD secara organisasi tidak ada afiliasi dengan kelompok politik manapun,” ujarnya.

“Jika ada pengurus atau anggota dari kalangan pollitisi, itu urusan perorangan bukan membawa DAD disana. Kita tidak ada terafiliasi dengan partai politik atau kelompok politik tertentu,” tegasnya.

Diakhir perbincangan, Yansen menitip pesan Gubernur Kalteng Agustiar Sabran agar masyarakat Barito Utara dalam menghadapi Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang akan datang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan sebagai sebuah bangsa meskipun berbeda pilihan politik.

“Pesan pak Gubernur Kalteng yang juga adalah Ketua DAD Provinsi agar masyarakat Barito Utara tetap menjaga keharmonisan, persatuan dan kesatuan sebagai sebuah bangsa meskipun berbeda pilihan politik,” tutup Yansen.

Sebagaimana diketahui bahwa raker DAD Barut baru dilakukan tahun ini setelah kurang lebih dua tahun kepengurusan baru terpilih. Menjelang raker, beberapa pihak dari ormas tertentu meminta agar raker DAD ditunda dengan berbagai alasan. Akan tetapi, Ketua DAD Barut tetap menggelar raker meskipun terdapat pengurus yang tak hadir. (Arnold/red)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page