MUARA TEWEH-Felix Sonadie Yusia Tingan sudah sah jadi wakil Bupati Barito Utara usai ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, Sabtu 20 Septemper 2025. Kader PDIP yang maju tanpa sokongan partainya itu kini menduduki kursi kedua di Bumi Iya Mulik Bengkang Turan mendampingi Shalahuddin.
Ditengah sukacita ditetapkan sebagai wakil Bupati Barito Utara terpilih, putra mantan legislator Barut itu (Red:Almarhum Yusia S Tingan) juga punya niat dan kemauan untuk membawa perubahan ditubuh PDIP. Namun niat dan kemauan ini diduga dijegal.
Berdasarkan informasi dari sumber internal PDIP yang diterima awak media ini, pencalonan Felix S. Y Tingan diduga dijegal. Ada yang melempar isu Felix sudah dipecat sehingga Pengurus Anak Ranting (PAC) tak memasukan nama Felix sebagai calon ketua, dan penjaringan yang diduga sedikit tertutup.
“Kami itu diberitau katanya pak Felix sudah dipecat makanya namanya tidak kami masukan. Tetapi surat pemecatan tidak ditunjukkan ke kami,” ujar orang dalam PDIP menyambung yang disampaikan oleh salah satu ketua PAC beberapa hari lalu.
Tentang status Felix di PDIP, informasi media ini masih sebagai kader. Permohonan pemberhentian Felix sebagai kader tertahan ditangan DPD dengan sejumlah pertimbangan. Namun terkait ini ketua DPD PDIP Kalteng Arthon Dohong belum memberikan jawab ketika dihubungi.
“Permohonan pemberhentian itu ditahan di DPD. Tidak ada surat pemecatan sebagaimana isu yang beredar. Beliau masih kader,” terang seorang sumber lain dari lingkaran Felix S. Y Tingan saat ditemui media ini.
Terhadap sejumlah isu yang berkembang tentang status Felix masih sebagai kader atau tidak, potensi Felix menjadi ketua DPC hingga isu penjegalan, ketua DPC PDIP Barut Sastra Jaya memilih irit bicara dan melempar bola panas kepada Dewan Pimpinan Pusat.
“Kader ditingkat DPC itu semuanya DPP yang memiliki kewenangan. Sehingga kami tidak bisa memvonis teman,” ujar Sastra saat ditemui usai penetapan Shalahuddin-Felix sebagai Bupati dan wakil Bupati terpilih di Balai Antang Muara Teweh, Sabtu 20 September 2025.
“Jadi gini sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai, artinya mengenai ketua DPC dan DPD itu yang ada hanya penjaringan. Siapa yang menurut DPP layak dan pantas ya itu yang diatur,” tambahnya saat disentil terkait bursa KSB DPC PDIP Barut.
Lebih lanjut saat ditanya bagaimana ketika DPP menunjuk Felix sebagai ketua DPC PDI Barut, Sastra menjawab dirinya tidak mau berandai-andai.
“Saya tidak mau berandai-andai ya. Cuman di PDIP itu siapapun yang ditunjuk dan diSK-kan itu wajib hukumnya dipatuhi dan dijalankan sebaik mungkin,” terangnya seraya menceritakan keterpilihan Arton Dohong sebagai Ketua DPD PDIP meskipun tak diusulkan oleh DPC dan DPD kala itu.
“Karena mendaftar itu boleh lewat DPC, boleh lewat DPD dan boleh juga lewat DPP,” tambahnya.
Diakhir perbincangan, awak media bertanya terkait isu penjegalan Felix sebagai ketua DPC, Sastra dengan tegas membantah. Kepada wartawan Sastra menjelaskan bahwa tidak ada kewenangan DPC untuk itu.
“Makanya tadi saya bilang. Itu semua kewenangan DPP,” tegas mantan cawabup yang didiskualifikasi pada Pilkada 27 November 2024 lalu.
Sebagaimana diketahui Felix merupakan Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPC PDIP Barut. Meskipun sebagai kader militan, dalam konstestasi PSU Barut beberapa waktu lalu, PDIP justru memberikan rekomendasi kepada Inriaty Karawaheni yang baru bergabung beberapa saat sebelum PSU.
Meskipun tak mendapat tiket dari partai dimana dirinya dan keluarganya tumbuh, kembang dibesarkan secara politik, Felix justru berhasil memenangkan PSU Pilkada Barut pada 6 Agustus 2025. Bahkan informasi media ini, kehadiran Felix dan nama besar ayahnya mampu menggembosi sejumlah basis pemilih tradisional PDIP Barut pada PSU Pilkada. (Arnold/red)
Tidak ada komentar