MUARA TEWEH – Barito Utara menjadi tuan rumah Simposium Nasional Masyarakat Adat Tahun 2025 yang digelar di Balai Antang, Senin (29/9). Acara yang diinisiasi oleh Perkumpulan Warga Batara Mandiri Peduli Sosial dan Investasi (Perwabarapasti) ini berhasil menghadirkan 217 peserta dari berbagai elemen masyarakat.
Ketua Panitia, Gusti Rahmadijaya, dalam laporannya menyatakan bahwa simposium ini merupakan yang pertama di Indonesia yang mengangkat isu masyarakat adat sebagai pelaku investasi.
“Ini adalah ide gila dari sebuah tempat kecil yang berhasil direalisasikan,” ujarnya dalam sambutan.
Simposium yang diikuti oleh puluhan organisasi masyarakat ini menghadirkan pakar hukum terkemuka dari berbagai universitas ternama, termasuk:
1.Prof Dr Fahri Bachmid dari Universitas Islam Indonesia yang merupakan dosen hukum tata negara dan konstitusi.
2. Dr Muhammad Armen Lukman, SH. MH dari Universitas Gajah Mada
3. Dr Rico Septian Noor, SH. MH
4. David yang merupakan pakar dari Kementerian Kehutanan
“Tujuan simposium ini adalah untuk mengedukasi semua pihak tentang peran masyarakat adat dalam investasi,” jelas Gusti.
Tak hanya para pakar hukum adat, momentum tersebut dihadiri oleh puluhan kepala desa atau perwakilan, perusahaan dan semua undangan lainnya.
“Simposium ini menjadi bukti komitmen Barito Utara dalam memberdayakan masyarakat adat dan menciptakan iklim investasi yang berkeadilan,” ujarnya.
Sementara itu, Pj Bupati Barito Utara Indra Gunawan melalui Sekda Drs Muhlis dalam sambutannya mengatakan bahwa masyarakat adat, khususnya suku sayak, bukan hanya penjaga nilai budaya dan pelestarian adat, tetapi juga dapat menjadi aktor utama dalam peningkatan sumber daya manusia dan pendorong investasi.
“Dengan nilai esensial yang dimiliki, masyarakat adat dapat berperan sebagai pelaku aktif yang terlibat langsung dalam dunia investasi. Keterlibatan antara pemerintah, masyarakat adat, dan pelaku usaha dapat menciptakan investasi yang berkeadilan dan terarah,” tegas
Muhlis dihadapan para undangan berharap simposium menjadi wadah diskusi inspiratif untuk mencetuskan kebijakan dan pengembangan investasi yang lebih kompleks.
“Mari kita bersama-sama mendukung terciptanya investasi yang berkeadilan dan berkelanjutan, yang mampu mengangkat martabat masyarakat adat serta memperkokoh pembangunan nasional,” pungkas Muhlis.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh unsur Forkopimda, kepala perangkat daerah, serta CEO dan pengurus Perkumpulan Warga Batara Mandiri Peduli Sosial dan Investasi. (Old)
Tidak ada komentar