MUARA TEWEH-Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Barito Utara semakin menarik dan memunculkan sejumlah dinamika politik yang tak bisa dianggap remeh.
Dinamika politik tersebut terjadi di tubuh PDIP Barut. Meskipun secara resmi partai besutan Megawati Soekarno Putri itu menjatuhkan rekomendasi ke pasangan Jimmy Carter-Inriaty Karawaheni, namun sebagian arus bawah memilih berseberangan dengan garis partai. Mereka mendukung pasangan calon Shalahuddin-Felix dengan sejumlah pertimbangan.
“Kenapa Felix ya kami punya pertimbangan bahwa dia anak muda, bukan kader PDIP baru kemarin sore dan bapanya punya jasa untuk PDIP Barut. Itu saja pertimbangan kami,” ujar Beni, loyalis PDIP yang sejak awal pemilu hingga pileg 2024 memilih PDIP saat ditemui, Jumat 30 Mei 2025 lalu di Muara Teweh.
Berbeda dengan Beni, seorang tokoh lain yang merupakan kader tulen PDIP yang enggan disebutkan namanya saat ditemui ketika pendaftaran Shalahuddin-Felix di KPU mengatakan dirinya mendukung Shalahuddin-Felix merupakan pilihan pribadi dan bukan organisasi.
“Ini pilihan pribadi saya mas. Dan saya juga bukan pengurus di PDIP, hanya kader biasa,” tutur pria berkacamata hitam itu yang meminta namanya tidak disebutkan awak media.
Tak hanya itu, sejumlah tokoh masyarakat di Teweh Selatan yang pada pileg 2024 lalu mendukung dan mendongkrak suara PDIP juga berpaling. Alasan mereka cukup rasional karena saat ini mereka tidak memiliki keterwakilan di DPRD dari PDIP yang mana caleg yang mereka pilih telah mundur untuk kursi wakil Bupati yang terdiskualifikasi.
“Kurang apa kita dengan PDIP. Setiap pemilu kita dukung tetapi kali ini tidak. Karena kami sedikit kesal ada calon DPRD yang sudah kita pilih malah maju jadi Cawabub kemudian gagal lagi. Kami merasa suara kami tidak berguna,” ujar Yakobus yang mengaku sebagai simpatisan tulen PDIP saat ditemui di Muara Teweh, 02 Juni 2025.
Tak hanya pertimbangan itu, Yakobus dan Yoseph juga mengatakan bahwa mereka sejak awal menjadi simpatisan PDIP karena ayah dari Felix yang merekrut dan kerap diberi suport untuk sejumlah kegiatan atau keperluan mereka.
“Kita juga ingat jasa dari pak Yusia di PDIP, sehingga bagi kami pilihan ke Felix bukan tidak ada alasan,” terang pria paruh baya itu yang mengakui sudah bertemu dengan keluarga Felix.
Terhadap sikap arus bawah yang membelot, Ketua DPC PDIP Barut Sastra Jaya mengatakan hal tersebut merupakan sikap satu atau dua orang dan tidak menggambarkan sikap partai.
“Yang saya tau struktur partai dan simpatisan PDIP solid ke 02 Jimmy-Inri. Apa bila sikap orang per orang 1 atau 2 orang itu mungkin tetapi tidak menggambarkan dukungan partai,” ujar Sastra saat dikonfirmasi, Senin 2 Juni 2025.
Mantan Waket 2 PDIP itu mengatakan bahwa pada prinsipnya soliditas seluruh kader dan simpatisan PDIP sejak Pilkada 2024 lalu tidak dapat diragukan. Semua tetap sesuai dengan perintah partai yakni mendukung pasangan calon 02 Jimmy-Inri.
“Ya sama seperti kemarin saya tegaskan bahwa semua struktural partai mulai dari DPC, PAC dan ranting solid mendukung Jimmy-Inri,” ujarnya.
Soal soliditas PDIP Barut ke paslon 02 juga sudah ditegaskan Sastra ketika mengantar pasangan Jimmy-Inri ke KPU Barut Jumat 30 Mei 2025 lalu. Saat itu, Sastra menegaskan bahwa PDIP Barut tidak main dua kaki dalam Pilkada Barut. (Tim/red)
Tidak ada komentar